Thursday 4 June 2015

SEKILAS TELISIK PENTATONIK (Bagian Ke-2) - by: Michael Gunadi Widjaja

 "SEKILAS TELISIK PENTATONIK" (Bagian Ke-2)
by: Michael Gunadi Widjaja
Staccato, Juni 2015


Kita sudah membicarakan tentang asal muasal adanya tangga nada pentatonik, pada bagian ke-1. Kita juga sudah menelisik tangganada pentatonik MAYOR. Dalam bagian ke-2 ini akan dibicarakan secara agak lebih khusus tentang TANGGANADA PENTATONIK MINOR. Pentatonik Minor saya anggap cukup signifikan dan relevan dibicarakan secara khusus, mengingat pertaliannya yang sangat erat dengan Tangganada BLUES, yang adalah salah satu cikal bakal aplikasi tangganada dan modus tangganada dalam Musik Jazz Modern.

RELASI TANGGANADA MAYOR PENTATONIK & MINOR PENTATONIK
Dalam ranah musik teori, sering dinyatakan bahwa TANGGANADA MINOR PENTATONIK ADALAH MODUS DARI TANGGANADA MAYOR PENTATONIK. Apa maksudnya??? Yakni bahwa baik minor maupun Mayor Pentatonik, keduanya memiliki KANDUNGAN NADA-NADA YANG SAMA. yang berbeda adalah POROSNYA. Sehingga, meski nada-nadanya sama, namun jika porosnya berbeda, akan menghasilkan nuansa atau impresi atau rasa atau kesan musikal yang jelas sekali berbeda.


Mari kita perhatikan dengan seksama gambar berikut ini:


Gambar menunjukkan dua macam tangganada. Yakni tangganada C Mayor Pentatonik (daerah arsiran sebelah atas ) dan tangganada A minor pentatonik. C mayor dan A minor, adalah dua tangganada yang SALING BERRELASI. A minor adalah RELATIF DARI C MAYOR karena kedua tangganada tersebut memiliki kandungan nada, dan tanda perkuncian yang sama (0#/0b). Meski demikian, saat kita membunyikan tangganada C mayor pentatonik dan A minor pentatonik, jelas sekali adanya nuansa atau kesan musikal yang sangat berbeda.

Selain ber-RELASI, minor pentatonic juga dapat terjadi sebagai sebuah derivat (turunan) dari mayor pentatonic. Silahkan simak gambar berikut ini:


Dalam gambar tersebut nampak jelas bahwa tangganada C minor Pentatonik adalah derivat dari tangganada Eb mayor pentatonik. Nampak bahwa ada 3 semitone atau range interval 3 minor antara C dan Eb.

MINOR PENTATONIC & BLUES SCALE

Pertalian yang lebih menarik adalah antara tangganada minor pentatonik dengan tangganada BLUES. Silahkan simak gambar berikut ini:


Daerah kurva bagian atas Lingkaran Kwint, menunjukkan nada-nada yang membentuk tangganada Mayor pentatonik, dalam hal ini adalah Eb Mayor Pentatonik. Nada-nada tersebut membentuk busur dalam lingkaran sehingga secara akustik memiliki pertalian yang sangat erat (silahkan baca kembali bagian ke-1 "Sekilas Telisik Pentatonik").

Dari tangganada Eb Mayor pentatonik didapat derivat nya, yakni tangganada C minor pentatonic. Tangganada C minor pentatonic dengan tambahan nada Gb yang letaknya JAUH DI LUAR busur lingkaran, menjadi tangganada C BLUES. Jika kita perhatikan, letak nada Gb ini jauh di luar busur lingkaran nada-nada utama Eb pentatonik. Jadi memang secara akustik pertaliannya sangatlah tak erat. Namun ibarat gula dalam teh kita. Tanpa gula bisa saja teh kita terasa hambar dan kita takkan berminat lagi meminumnya.


BLUES RIFF
Penggunaan tangganada minor pentatonik dalam Musik Jazz, nyata sekali dalam apa yang dinamakan BLUES RIFF. Sebuah RIFF dalam terminologi Jazz adalah pola yang senantiasa berulang. Riff ini dapat hadir sebagai latar harmoni maupun pola melodi. Berikut saya sertakan beberapa pola Riff yang sangat terkenal dalam blantika Musik Jazz, sebagai contoh aplikasi tangganada minor pentatonic dalam pembentukan alur melodi sekaligus latar harmoni Musik Jazz:

Silahkan Anda analisa sebagai latihan, tangganada minor pentatonik apa yang dipakai dalam Riff-Riff tersebut. Serta anda bisa mencoba Riff tersebut sebagai bahan untuk dikembangkan dalam berimprovisasi.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.